Pesannya terdengar positif dengan kata-kata yang membangkitkan
patriotisme. Namun, jangan terbuai kata-kata manis yang dibawa sebuah
virus komputer lokal baru bernama Deadlock. Simak pesan tersebut berikut
ini.
Bebaskan Negeri kami Indonesia dari Terorisme, Anarkis, dan KKN
(Kolusi, Korupsi & Nepotisme) pada Kubu Pemerintahan Republik
Indonesia (Sipil, TNI & Polisi) serta Tangkap, Berantas dan
Penjarakan ? Tanpa Kecuali. Bersihkan Negeri kami dari Portitusi,
Perjudian dan Kejahatan Sosial. Merdekakan diri kami dari Kemiskinan,
Kesengsaraan dan Ketidakadilan! Bersama Partai Demokrat ? SBY &
BOEDIONO, Bersama Membangun Indonesia Adil, Makmur & Sejahtera
Atas Nama Bangsa Indonesia
Pangeran DEADLOCK
Pangeran DEADLOCK
I?m Everyone, but NoOne
I?m Everything, but NoThing
I?m Everywhere, but NoWhere
I?m Everything, but NoThing
I?m Everywhere, but NoWhere
Jika komputer Anda tiba-tiba menampilkan sebuah gambar dengan pesan
tersebut (lihat gambar 1), Anda disarankan untuk segera ambil tindakan.
Pasalnya, komputer Anda sudah diserang virus yang aktif dan mematikan.
Virus tersebut akan menampilkan pesan tersebut dalam desktop yang
telah diambil alih. Biasanya pesan ini hanya akan muncul pada waktu yang
ditentukan. Seiring dengan munculnya pesan ini, maka semua file yang
ada di semua drive akan dihapus, termasuk program dan file system
Windows.
Jadi, kalau Anda melihat pesan ini pada komputer Anda, kemungkinan
sudah terlambat karena sebentar lagi data di komputer Anda akan
dihancurkan. Seperti peribahasa “air tenang menghanyutkan”, rupanya di
dalam bisunya virus ini menyimpan bom waktu di komputer korbannya yang
akan diaktifkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Puncaknya, pada tanggal 12 dan 13 nanti, Deadlock akan membuat
komputer Anda benar-benar deadlock alias dihancurkan semua datanya, baik
data di seluruh harddisk, flashdisk, maupun file-file Windows sehingga
menampilkan pesan “NTLDR is Missing”.
Kenali cirinya
Virus ini sebenarnya masih masuk ke dalam keluarga Visual Basic yang
dikompresi dengan menggunakan program Petite 2.x dengan ukuran sekitar
80 KB. Ikon yang digunakan juga tidak disamarkan, tetap menggunakan ikon
aplikasi dan kemungkinan berasal dari salah satu kota di Kalimantan
(Samarinda).
Jika virus ini aktif di komputer, ia akan membuat beberapa file yang akan dijalankan pada saat komputer dinyalakan.
- C:-Windows-system32-apache.exe
- C:-Windows-system32-mysql.exe
Pemilihan nama apache dan mysql kemungkinan bertujuan menyamarkan
dirinya sebagai program populer Apache dan Mysql. Agar file tersebut
dapat aktif secara otomatis pada saat komputer dinyalakan, ia akan
membuat beberapa string pada registry berikut:
-HKEY_LOCAL_MACHINE-SOFTWARE-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Run
-mysql = C:-Windows-system32-mysql.exe
-HKEY_CURRENT_USER-SOFTWARE-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Run
-apache = C:-Windows-system32-apache.exe
Virus ini cukup cerdik dalam mengelabui pengguna. Pengguna tidak akan
curiga jika sebenarnya komputer tersebut telah terinfeksi karena tidak
ada tanda-tanda yang biasa dilakukan oleh virus lokal lainnya, seperti
disable Task Manager / MSConfig / Regedit atau Folder Options, selain
itu file yang dibuat juga tidak mencurigakan karena seolah-olah
merupakan program Apache dan MySql. Pengguna baru sadar bahwa komputer
telah terinfeksi virus pada saat terlambat, yang kala itu akan muncul
pesan dari pembuat virus yang kemudian diikuti dengan munculnya pesan
“error Windows file Protection”. Hal ini menandakan bahwa ada suatu
program yang berusaha untuk menghapus file system Windows.
Virus ini akan aktif secara otomatis setiap kali pengguna mengakses
suatu drive/flash disk dengan memanfaatkan autorun Windows dengan
membuat 3 buah file, yakni:
-[Desktop.ini] yang berisi script untuk menjalankan file [folder.htt]
-[Folder.htt], berisi script untuk menjalankan file utama yakni [flashguard.exe]
-[Flashguard.exe] merupakan file induk yang akan di jalankan.
Flashdisk merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan
oleh pengguna. Hal inilah yang akan dimanfaatkan oleh sebagian bahkan
boleh dibilang semua virus untuk menyebarkan dirinya. Hal ini juga akan
dilakukan oleh virus Deadlock dengan cara membuat beberapa file berikut.
-Desktop.ini
-Folder.htt
-Flashguard.exe
Bom waktu
Virus Deadlock laksana bom waktu yang akan menghancurkan komputer
target pada waktu yang telah ditentukan. Virus ini akan menjalankan
aksinya setiap tanggal 12-13 sekitar pukul 08.00-09.00 setiap bulan
dengan cara MENGHAPUS SEMUA FILE/DATA TERMASUK FILE SYSTEM WINDOWS yang
ada di semua drive termasuk di media flashdisk dengan menggunakan
perintah cmd.exe /c del /f /s /q /a dan cmd.exe /c rd /s /q sehingga,
jika komputer tersebut di-restart, maka akan muncul pesan “error”.
Jadi, cara terbaik untuk mengantisipasinya, jangan lupa melakukan
back-up data. Untuk mencegah terinfeksi virus ini, Anda disarankan
menggunakan program antivirus yang dapat mendeteksi virus ini dengan
baik.
Menurut pengetesan Lab Vaksincom, saat ini virus yang terdeteksi oleh
Norman sebagai Deadlock belum terdeteksi oleh mayoritas antivirus yang
ada di Indonesia, baik antivirus lokal maupun antivirus mancanegara.
Norman Endpoint Protection mendeteksi virus Deadlock sebagai Tibs.DKKR.
Jika Anda menginginkan data Anda yang menjadi korban Deadlock ini
kembali, jangan sekali-kali menginstal ulang OS Anda ke harddisk yang
mengandung data Anda yang hilang tersebut. Lakukan proses recovery data
penting dengan menggunakan aplikasi data recovery dan metode yang benar.
Jika Anda menginstal ulang OS Anda ke harddisk yang mengandung data
yang ingin Anda selamatkan, kemungkinan keberhasilan recovery akan
sangat rendah. Jika Anda tidak berpengalaman pada data recovery dan
ingin mendapatkan bantuan data recovery profesional dengan harga yang
reasonable.
0 comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar sesuka Hati Anda Demi Kelancaran Kami Membangun Blog Ini.