Akankah Lebih Baik...?
Pemilu 2014 telah datang. Pemilu merupakan sarana bagi
bangsa Indonesia untuk melaksanakan pergantian kepemimpinanbaik dari legislatif
yaitu DPR,DPD maupun eksekutif yaitu Presiden,Wakil Presiden dan
menteri-menterinya .Berbagai ekspektasi muncul dari berbagai kalangan mengenai
Indonesia kedepan.Banyak Caleg dan Capres yang menggembor-gemborkan janji
mereka yang intinya akan membawa Indonesia lebih baik. Mereka sebetulnya sadar
atau tidak mempunyai tugas yang sangat berat jika berhasil memenan pemilu. Indonesia
adalah negara besar dengan bermacam masalahnya. Dari bidang pendidikan pun
Indonesia mempunyai banyak persoalan yang akan saya bahas
Indonesia adalah negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di
dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia ini adalah remaja yang masih duduk
dalam bangku sekolah. Pendidikan Indonesia telah menggunakan beberapa kurikulum
sesuai dengan jamanya seperti kurikulum berbasis kompetensi(KBK) , Kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan yang paling baru adalah kurikulum 2013 yang
berbasis pada pendidikan karakter bangsa.
Setiap kurikulum memiliki jamanya sendiri sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP sekarang masih
digunakan di Indonesia. Tetapi banyak kritikan terhadap kurikulum ini.
Berdasarkan siswa yang dihasilkan, banyak hal yang tidak diharapkan terjadi.
Dalam kurikulum ini pembelajaran di sekolah hanya mengenai pelajaran-pelajaran
hitungan ,hafalan dan sebagainya, sedangkan hal yang berkaitan dengan akhlak
kurang mendapatkan perhatian. Akibatnya dapat kita lihat sendiri sekarang
banyak anak pintar tetapi akhlaknya kurang terpuji .
Di Masyarakat sering kita jumpai contoh nyata penyimpangan
remaja. Salah satunya adalah tawuran pelajar. Di sekolah tidak ada pelajaran
yang membahas tentang tawuran pelajar tetapi seperti sudah menjadi ciri remaja
sekarang. Contoh lainya adalah banyak
remaja yang hamil diluar nikah. Remaja sudah terbius oleh video-video porno.
Masa remaja adalah masa untuk menemukan jati diri sehingga remaja akan mencoba-coba
sesuatu yang baru. Selain itu, penggunaan narkoba,psikotropika dan zat
adiktif banyak dijumpai di kehidupan
sehari-hari. Oleh karena begitu banyaknya penyimpangan yang terjadi ,maka
masyarakat menganggap kurikulum yang ada harus dirubah dengan memasukkan
pendidikan karakter yang berbasis budaya daerah . Pemerintah pun mendengar apa
yang dikeluhkan masyarakat dan pemerintah telah merencanakan hal tersebut.
Pada tahun ini kurikulum yang berbasis pendidikan karakter
sudah mulai diterapkan. Sebagai percobaan, penerapan kurikulum ini baru
terbatas pada beberapa sekolah di Indonesia. Banyak kalangan berharap bahwa
dengan kurikulum in akan menghasilkan siswa yang pintar dan berbudi luhur. Pada
kurikulum 2013 lebih banyak praktiknya dibanding teori. Tetapi guru-guru masih bingung bagaimana dia menerapkan
kurikulum ini dalam pembelajaran sehingga pemerintah sering mengadakan
pembekalan .
Indonesia adalah negara yang kaya dengan budaya dan tradisi.
Kini remaja kurang mengenal budaya mereka sendiri. Globalisasi sekarang malahan
lebih banyak mengenalkan budaya asing ke Indonesia daripada sebaliknya. Oleh
karena ini juga melalui kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin melestarikan
budaya daerah dengan memasukkanya dalam pelajaran. Jika kita lihat memang usaha
pemerintah ini perlu mendapatkan apresiasi tetapi ini semua kembali pada
bagaimana para pengajar dapat menyampaikan dengan baik dan bagaimana
penerapanya nanti. Sebagus apa pun suatu rencana bisa gagal. Semoga kurikulum
ini bisa berjalan dengan lancar dan Indonesia akan menghasilkan putra-putri
bangsa yang pintar, berakhlak mulia, dan bisa melestarikan budaya daerhnya.
0 comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar sesuka Hati Anda Demi Kelancaran Kami Membangun Blog Ini.